Kegiatan 'monday movie morning' di SD Ananda Bekasi, sebagai bagian dalam pembentukan karakter siswa sesuai Kurikulum Merdeka/Farah.id
Kegiatan 'monday movie morning' di SD Ananda Bekasi, sebagai bagian dalam pembentukan karakter siswa sesuai Kurikulum Merdeka/Farah.id
KOMENTAR

HADIRNYA Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sesuai kebutuhan zaman. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa tidak hanya dibentuk menjadi cerdas tapi juga berkarakter, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau yang disebut sebagai wujud Profil Pelajar Pancasila.

Kurikulum Merdeka memiliki banyak kelebihan. Pertama, lebih sederhana dan fokus pada materi esensial serta pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.

Kedua, tenaga pendidik dan peserta didik lebih merdeka lantaran tidak ada program peminatan di SMA dan sederajat, karena peserta didik bebas memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Ketiga, bagi guru, lebih leluasa mengajar sesuai tahapan pencapaian dan perkembangan peserta didik. Keempat, sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum serta pembelajaran, sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

SD Ananda Bekasi, salah satu sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka, memahami perlu adanya penerapan konsep Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Salah satu caranya, membuat program “Monday Movie Morning” untuk siswa kelas 1 sampai 6.

“Namanya Monday Movie Morning, jadi diadakan setiap Senin dan ini untuk yang pertama kali. Tujuannya memberikan tambahan materi penguatan karakter agar siswa dapat disiplin, menghargai, mandiri, dan bertanggung jawab. Siswa juga akan mendapat pesan moral dari film yang ditonton. Sejauh ini siswa terlihat sangat antusias,” kata Kepala SD Ananda Bekasi Bayu Artadri, kepada Farah.id, Senin (6/2).

Terkait film yang ditonton, rata-rata diambil dari film Kementerian Pendidikan, sehingga ada norma positif yang bisa diambil dan diterapkan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

“Kita mempraktikkan, melihat, mendengar, semua ini dikolaborasikan. Apalagi sekarang, Kurikulum Merdeka memberikan keluasan sepenuhnya kepada sekolah untuk menentukan kemampuan serta minat bakat siswa secara lebih luas. Melatih anak menjadi disiplin, jujur, sopan, dan belajar mandisi sejak kecil demi masa depan lebih cerah,” demikian Bayu.




Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Sebelumnya

Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo, Suguhkan Langit Cappadocia Khas Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon